Senin, 23 November 2015

Teori Asam-Basa I

1.       Asam Menurut Lavoisier
Pada tahun 1777, Lavoisier menyatakan bahwa asam merupakan zat yang mengandung oksigen. Oleh karena itu, Lavoisier memberikan nama oksigen yang berati pembentukan asam. Oksigen bertanggung jawab atas sifat-sifat asam.
2.       Asam Menurut Humphry Davy
Pada tahun 1810, Humphry Davy menemukan bahwa hiderogen klorida yang tidak mengandung oksigen bersifat asam. Dengan demikian, Davy menyimpulkan bahwa yang bertanggung jawab atas sifat asam adalah hiderogen, bukan oksigen.
3.       Asam Menurut Arrhenius
Pada tahun 1884, Arrhenius mengemukakan teori asam-basa dengan cukup memuaskan. Menurut Arrhenius, asam merupakn zat yang didalam air melepas ion H+, sedangkan basa merupan zat yang didalam air melepas ion OH-. Jika asam Arrhenius, dirumuskan dengan HxA, di dalam air asam akan mengalami ionisasi sebagai berikut :
HxA(aq)                  xH+(aq) + Ax-(aq)
Contoh :
Asam klorida (HCl), asam sulfat (H4SO4), dan asam fosfat (H3PO4) di dalam air akan terionisasi sebagai berikut :
HCl(aq)                  H+(aq) + Cl-(aq)
(H4SO4) (aq)                  2H+(aq) + SO42-(aq)
( H3PO4) (aq)                  3H+(aq) + SO43-(aq)
Jumlah ion H+ yang dilepaskan oleh tiap molekul disebut valensi asam.  Sedangkan ion negatif yang melepaskan ion H+ disebut sisa asam.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar